Melakukan Initial Public Offering (IPO) adalah langkah strategis penting bagi perusahaan yang ingin berkembang pesat. Sebelum memutuskan untuk melakukan IPO, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan cermat.
Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada tahap awal persiapan IPO:
1. Rencana Bisnis Jangka Panjang
Perusahaan harus memiliki kejelasan rencana bisnis jangka panjang.
IPO bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih besar. Rencana ini akan menjadi dasar penting untuk menentukan langkah-langkah strategis lainnya setelah IPO.
2. Berapa dana yang dibutuhkan dari IPO?
Penentuan jumlah dana yang dibutuhkan perusahaan dari IPO harus dilakukan dengan perhitungan yang matang.
Kebutuhan dana ini perlu disinergikan dengan rencana bisnis jangka panjang perusahaan.
Penetapan jumlah dana yang tepat akan membantu menentukan jumlah saham yang akan dilepas ke publik dan harga yang ditawarkan.
Ada baiknya Anda membuat rencana penggunaan dana IPO. Silahkan gunakan template yang saya sediakan untuk merancang rencana penggunaan dana. Download template

Contoh rencana penggunaan dana IPO
PT Agritech Nusantara berencana melakukan IPO dengan target perolehan dana sebesar Rp250 miliar. Berikut adalah rencana penggunaan dana hasil IPO:

Penjelasan Singkat
Ekspansi fasilitas produksi (45%)
- Pembangunan pabrik pengolahan pertanian baru di Jawa Timur
- Modernisasi peralatan di fasilitas yang ada di Jawa Barat
Pengembangan teknologi smart farming (25%)
- Investasi R&D untuk sistem irigasi dan pemupukan otomatis
- Pengembangan aplikasi pemantauan lahan berbasis IoT
Pelunasan sebagian utang bank (20%)
- Membayar pinjaman dari Bank XYZ dengan bunga 10,5% per tahun
Modal kerja (10%)
- Pembelian bahan baku dan biaya operasional
3. Berapa besar saham yang ditawarkan ke publik?
Para pemegang saham pendiri perlu menentukan persentase kepemilikan publik maksimal yang diinginkan.
Besar persentase kepemilikan publik diatur dalam Peraturan Nomor I-A. Perusahaan harus memenuhi ketentuan saham free float sebagai berikut.

Perlu diperhatikan bahwa semakin besar persentase kepemilikan publik, saham perusahaan akan cenderung lebih aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sehingga risiko likuiditas bagi investor akan lebih rendah.
4. Bagaimana bentuk struktur Grup Perusahaan?
Untuk suatu grup perusahaan yang memiliki banyak anak usaha dan terdiri dari beberapa lini bisnis, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
- Perusahaan mana yang akan ditawarkan sahamnya kepada publik
- Apakah perlu ada spin-off, merger, akuisisi, atau divestasi aset sebelum melakukan penawaran umum
Keputusan ini akan memengaruhi nilai dan daya tarik perusahaan di mata investor.
5. Berapa nilai wajar perusahaan saya?
Perusahaan perlu memastikan bahwa valuasi perusahaan berada pada tingkat yang optimal sebelum melakukan IPO.
Dalam proses IPO, terdapat beberapa metode yang umum digunakan untuk menentukan nilai perusahaan:
- Price to Earnings (P/E) Ratio: Membandingkan harga saham dengan laba per saham. Perusahaan dapat menggunakan P/E ratio dari perusahaan sejenis yang sudah terdaftar di bursa sebagai acuan.
- Discounted Cash Flow (DCF): Menghitung nilai sekarang dari perkiraan arus kas masa depan perusahaan.
- Enterprise Value to EBITDA: Membandingkan nilai perusahaan (termasuk utang) dengan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.
- Price to Book Value (PBV): Membandingkan harga saham dengan nilai buku per saham.
Apa yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan nilai perusahaan?
Untuk memaksimalkan nilai perusahaan sebelum IPO, beberapa strategi yang dapat ditempuh antara lain:
- Peningkatan Kinerja Keuangan: Meningkatkan pendapatan, mengelola biaya secara efisien, dan meningkatkan margin keuntungan untuk menghasilkan laporan keuangan yang lebih menarik.
- Restrukturisasi Bisnis: Melakukan spin-off, merger, akuisisi, atau divestasi untuk menciptakan struktur bisnis yang lebih fokus dan bernilai tinggi.
- Pengembangan Aset Tidak Berwujud: Memperkuat merek, hak paten, teknologi, basis pelanggan, dan aset intangible lainnya yang dapat meningkatkan valuasi.
- Diversifikasi Pendapatan: Mengembangkan berbagai sumber pendapatan untuk mengurangi risiko bisnis dan meningkatkan potensi pertumbuhan.
- Investment Story yang Kuat: Membangun narasi yang meyakinkan tentang model bisnis, strategi pertumbuhan, dan keunggulan kompetitif.
6. Apakah komposisi manajemen perlu dirubah?
Evaluasi perlu dilakukan untuk menentukan apakah perusahaan perlu melakukan perubahan atas susunan direksi dan/atau komisaris perusahaan.
Dalam rangka menerapkan Good Corporate Governance, komposisi manajemen telah diatur oleh OJK. Berikut syarat manajemen yang harus dipenuhi oleh perusahaan publik.

7. Aspek Perizinan dan Regulasi
Perusahaan perlu mengevaluasi apakah terdapat ketentuan perizinan dalam peraturan, perjanjian atau hal-hal lainnya yang perlu ditindaklanjuti atau dilakukan perubahan sebelum IPO.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek di atas secara seksama, perusahaan dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi proses IPO.
Persiapan yang matang akan meningkatkan keberhasilan IPO dan memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh dari Go Public.